Pandangan Jemaat GBKP Tentang Ramalan “Si Meteh Wari” di Seribu Jandi Diperhadapkan Dengan Konfesi GBKP Bab VI
Abstract
Menjadi orang Kristen dan rajin mengikuti peribadatan tidak menjadi jaminan bahwa orang tersebut akan taat kepada ajaran yang sesuai dengan iman Kristen. Seringkali ketika persoalan datang, maka keyakinan seseorang seolah terguncang. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana cara jemaat dalam menghadapi persoalan yang terjadi di dalam kehidupannya. Apakah jemaat tetap percaya kepada pertolongan Tuhan atau justru memunculkan kepercayaan terhadap ramalan-ramalan karena takut tertimpa kesialan. Hasil dari penelitian ini akan ditinjau secara Alkitabiah, Dogmatis dan Konfesi GBKP untuk meluruskan paham-paham yang harus diperbaiki di tengah-tengah jemaat. Metode penelitian dilakukan secara Kualitatif dengan melakukan wawancara dengan pertanyaan pertanyaan yang sudah disusun secara terstruktur kepada orang-orang yang dianggap berkualitas untuk menjadi narasumber. Hasil penelitian yang didapat di desa Seribu Jandi terdapat Simeteh wari yaitu orang yang dipercaya dapat menentukan hari baik, memiliki kemampuan meramalkan sesuatu hal dan juga mengobati dalam masyarakat suku Karo. Bila dilihat dari cara kerjanya ada simeteh wari yang melakukan pekerjaannya dengan meminta bantuan kepada roh orang yang sudah meninggal namun ada juga yang mengaku mendapatkan kemampuannya karena anugerah dari Tuhan. Gereja diharapkan mampu memberikan penjelasan kepada jemaat agar kritis dalam memilah kebudayaan agar tidak terjadi praktek sinkretisme.